HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN CYBERBULLYING DI JEJARING SOSIAL TWITTER PADA REMAJA

Remaja memiliki jiwa yang labil dan mudah terpengaruh, jejaring sosial yang saat ini menjadi bagian dalam aktivitas remaja menarik perhatian khusus. Jejaring sosial Twitter tidak memiliki syarat khusus beraktivitas bagi penggunanya, sehingga remaja dapat berekspresi tanpa terbentur norma sosial yang dapat mengarah kepada kegiatan cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan cyberbullying di jejaring sosial Twitter pada remaja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan cyberbullying di jejaring sosial Twitter pada remaja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 257 orang dengan karateristik berusia 15-21 tahun dan pengguna aktif jejaring sosial Twitter. Pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan data yang dikumpulkan menggunakan Skala Kontrol Diri oleh Rukmi (2019) dan Skala Cyberbullying. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (rxy) = -0,477 dengan p = 0,000 (p < 0,050). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan cyberbullying di jejaring sosial Twitter, sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinan (R²) yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,228 yang artinya variabel kontrol diri memberikan sumbangan efektif sebesar 22,8% terhadap variabel cyberbullying. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan, memberikan gambaran tentang cyberbullying di jejaring sosial Twitter, serta menjadi acuan khusunya remaja agar lebih bijak dalam menggunakan jejaring sosial.