PENGARUH JENIS REAGEN DAN LAMA PEMANASAN DALAM PEMBENTUKAN KOMPLEKS Zn-KLOROFIL TERHADAP KADAR KLOROFIL DAN WARNA BUBUK SIMPLISIA SAMBILOTO (Andrographis paniculata)

Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman dengan kandungan utama terpenoid dan andrographolide. Namun proses pengeringan pembuatan simplisia mengakibatkan degradasi yang mempengaruhi warna dan klorofil. Untuk mencegah kerusakan komponen dilakukan dengan pembentukan komplek Zn-klorofil melalui perebusan dalam larutan ZnCl2 atau Zn asetat. Tujuan penelitian ini mengevaluasi dan menentukan jenis reagen ZnCl2 dan Zn asetat serta lama pemanasan pembentukan Zn-klorofil yang menghasilkan bubuk simplisia sambiloto yang mempunyai kadar klorofil dan warna hijau yang tinggi. Penelitian dilakukan menggunakan bahan utama simplisia sambiloto. Daun simplisia sambiloto disortasi, ditimbang, digiling, direbus dalam larutan Zn2+ 500 ppm (ZnCl2 atau Zn asetat; selama 0, 5, 10, dan 15 menit), dikeringkan dan dihaluskan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL, data dianalisis dengan anova dan jika signifikan dilanjutkan dengan uji DMRT. Bubuk simplisia sambiloto yang dihasilkan dianalisis kadar air, kadar klorofil, kadar karotenoid, kadar abu, serta warnanya. Hasil penelitian menunjukkan jenis reagen ZnCl2 dan Zn asetat serta lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar klorofil, kadar karotenoid, kadar abu, dan warna bubuk simplisia sambiloto. Semakin lama pemanasan dengan reagen Zn asetat maka nilai klorofil dan intensitsas warna hijau bubuk simplisia sambiloto semakin tinggi sedangkan pada ZnCl2 nilai klorofil dan warna menurun. Jenis reagen dan lama pemanasan yang menghasilkan bubuk simplisia sambiloto yang mempunyai kadar klorofil dan intensitas warna hijau yang tinggi adalah reagen Zn asetat dengan lama pemanasan 15 menit dengan karakteristik kadar klorofil a 172,46 mg/100g, klorofil b 109,50 mg/100g, klorofil total 280,18 mg/100g dan intensitas warna hijau adalah warna a -3,71.