HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN NOMOPHOBIA DENGAN CYBERSLACKING PADA MAHASISWA DI MASA PEMBELAJARAN DARING

Sistem pembelajaran daring atau e-learning merupakan suatu desain pembelajaran instruksional yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Pembelajaran daring yang memanfaatkan teknologi internet sangatlah membantu terutama bagi mahasiswa. Namun mahasiswa cenderung menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan cyberslacking seperti mengakses media sosial, bermain game, serta berbagai hal lain yang tidak ada hubungannya dengan perkuliahan. Kecenderungan nomophobia adalah perasaan takut serta gelisah secara berlebihan yang diakibatkan karena individu tidak melakukan kontak sama sekali dengan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan nomophobia dengan cyberslacking pada mahasiswa di masa pembelajaran daring. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah atau sedang melakukan proses pembelajaran daring. Data penelitian ini dikumpulkan dengan Skala Kecenderungan Nomophobia dan Skala Cyberslacking. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dari Pearson yang diolah menggunakan SPSS v25. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang positif antara kecenderungan nomophobia dengan cyberslacking pada mahasiswa di masa pembelajaran daring dengan r = 0,274 dan p = 0,02 (p < 0,050). Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukan koefisien determinasi (R²) yang memperoleh sumbangan efektif sebesar 0,064 atau 6,4% dari kecenderungan nomophobia untuk cyberslacking dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian.