Dinamika Dampak Pengalaman Traumatis Pada Kematangan Emosi Remaja Akhir

Pengalaman traumatis seperti kejadian kekerasan, pelecehan seksual, perang, maupun kecelakaan merupakan suatu peristiwa yang menimbulkan rasa takut dan tidak berdaya. Peristiwa tersebut menyebabkan perubahan emosi dan mempengaruhi daya intelektual, emosional dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran emosi penderita trauma ditunjukkan melalui gejala-gejala post traumatic stress disorder yang tampak dalam dinamika emosi sebelum mengalami trauma, pada saat kejadian maupun setelah terjadinya peristiwa traumatis. Dinamika emosi yang terbentuk akan mempengaruhi proses meraih kedewasaan dari perkembangan emosional untuk memiliki emosi yang matang. Kematangan emosi memuat pemberian dan penerimaan cinta, pengendalian emosi, toleransi pada frustasi dan kemampuan mengatasi ketegangan remaja akhir rentang usia 18 tahun hingga 21 tahun sebagai proses penyesuaian diri di fase dewasa. Penelitian ini bertujuan mengetahui dinamika dampak pengalaman traumatis pada kematangan emosi remaja akhir. Subjek penelitian terdiri atas tiga orang terpapar oleh single trauma. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif metode fenomenologi melalui wawancara dan skala Post Traumatic Stres Disorder Checklist for DSM-5. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kematangan emosi berdasarkan bentuk trauma dan rentang munculnya gejala trauma antara lain upaya menghindari suatu kondisi pemicu adanya rasa takut, meningkatnya rasa waspada atau curiga setiap saat, menutup diri terhadap dunia luar apabila tidak dapat meraih keinginan serta perubahan pandangan dan konsep terhadap kemampuan diri maupun hal yang berhubungan dengan pengalaman traumatis.