HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN IMPULSIVE BUYING TERHADAP PRODUK MERCHANDISE KPOP (KOREAN POP) BTS (BANGTAN SONYEONDAN) PADA REMAJA “ARMY” DI YOGYAKARTA

Impulsive Buying banyak terjadi dikalangan remaja yang memiliki regulasi diri yang rendah. Impulsive buying merupakan bentuk pembelian yang tidak terencana, tidak rasional, dan didorong oleh faktor emosional yang kuat. individu yang memiliki kecenderungan melakukan pembelian secara spontan akan memutuskan untuk segera membeli produk yang telah mencuri perhatiannya tanpa mau berpikir ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan impulsive buying terhadap produk merchandise kpop (korean pop) BTS (Bangtan sonyeondan) pada remaja “ARMY” di Yogyakarta. Hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara regulasi diri dengan impulsive buying produk merchandise kpop (korean pop) BTS (Bangtan sonyeondan) pada remaja “ARMY” di Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini terdapat 119 (80 Perempuan dan 39 Laki-laki) remaja ARMY di Yogyakarta yang bersedia mengisi skala mengisi skala melalui google form. Pengambilan data penelitian ini menggunakan Skala regulasi diri dan Skala impulsive buying. Skala impulsive buying disusun berdasarkan dua jenis aspek menurut Verplanken & Herabadi (2001) terdiri dari 24 aitem. Skala regulasi diri disusun berdasarkan 4 aspek dari regulasi diri menurut Bandura, schunk, zimmermann (1989) dan terdapat 22 aitem. Hasil analisis data menggunakan Spearman Rho untuk variable regulasi diri dan impulsive buying menunjukkan r = -0,193 dan p = 0,036 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara regulasi diri dengan impulsive buying produk merchandise kpop (korean pop) BTS (Bangtan sonyeondan) pada remaja “ARMY” di Yogyakarta.