Peterina, Lydia (2022) HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KESEHATAN MENTAL POSITIF PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
ABSTRAK.pdf
Download (14kB) | Preview
BAB I.pdf
Download (101kB) | Preview
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (140kB) | Request a copy
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (111kB) | Request a copy
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (182kB) | Request a copy
BAB V.pdf
Download (13kB) | Preview
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (93kB) | Preview
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
SKRIPSI FULL TEXT_Lydia Peterina_210830799.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Kesehatan mental positif merupakan keadaan dimana individu merasa sejahtera pada perasaan atau emosional, dapat berfungsi positif dan optimal sebagai individu, dan memberikan kontribusi pada komunitas dalam lingkungannya. Hal ini terjadi ketika individu mampu menciptakan segala sesuatu yang diperoleh dari pengalamannya dan sesuai dengan eksistensinya sebagai makhluk hidup, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berpikir positif dengan kesehatan mental positif pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara berpikir positif dengan kesehatan mental positif pada mahasiswa. Semakin tinggi berpikir positif maka semakin tinggi pula kesehatan mental positif pada mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah berpikir positif maka semakin rendah pula kesehatan mental positif pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang mahasiswa di Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Kesehatan Mental Positif dan Skala Berpikir Positif. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment dari Pearson menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara berpikir positif dengan kesehatan mental positif yakni (rxy) = 0,570 dengan p = 0,000 (p < 0,050) yang berarti semakin tinggi berpikir positif maka semakin tinggi pula kesehatan mental positif pada mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah berpikir positif maka semakin rendah kesehatan mental positif pada mahasiswa di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,325 yang berarti bahwa variabel berpikir positif dapat mempengaruhi kesehatan mental positif sebesar 32,5% dan sisanya 67,5% dipengaruhi oleh faktor di luar dari berpikir positif yang belum diketahui.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/Lokasi Hardcopy: | Perpustakaan UMBY Kampus 3 |
Uncontrolled Keywords: | Kesehatan Mental Positif, Berpikir Positif, Mahasiswa |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Psikologi UMBY |
Date Deposited: | 02 Dec 2022 01:58 |
Last Modified: | 02 Dec 2022 06:44 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/16854 |