PENGARUH WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak sapi perah
sebelum PMK dan setelah PMK di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
Penelitian dilaksanakan pada pada 05 Oktober 2022 – 03 Januari 2023. Metode
yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah proportional random sampling.
Sampel yang digunakan sebanyak 32 responden. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif kuantitaif yaitu analisis pendapatan, R/C ratio, B/C ratio dan PP.
Pendapatan sebelum PMK pada skala kepemilikan ≤5 ekor rata-rata sebesar
Rp11.153.526/tahun dan setelah PMK pada skala kepemilikan ≤5 ekor rata-rata
sebesar Rp8.035.724/tahun. Hasil analisis data menunjukkan nilai R/C ratio
sebelum PMK pada skala kepemilikan ≤5 ekor adalah 1,14, skala kepemilikan 6 –
10 ekor adalah 1,17 dan pada skala kepemilikan >10 ekor adalah 1,50; R/C ratio
setelah PMK pada skala kepemilikan ≤5 ekor adalah 0,82. B/C ratio sebelum PMK
pada skala kepemilikan ≤5 ekor adalah 0,14, skala kepemilikan 6 – 10 ekor adalah
0,17 dan pada skala kepemilikan >10 ekor adalah 0,50; B/C ratio setelah PMK pada
skala kepemilikan ≤5 ekor adalah -0,18. Untuk PP sebelum PMK diperoleh selama
16,74 tahun untuk skala kepemilikan ≤5 ekor, selama 17,89 tahun untuk skala
kepemilikan 6 – 10 ekor dan selama 3,48 tahun untuk skala kepemilikan >10 ekor,
seteleh PMK diperoleh selama -2,21 tahun untuk skala kepemilikan ≤5 ekor.
Disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi perah di Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman sebelum PMK menguntungkan dan layak untuk dijalankan
sedangkan setelah PMK mengalami kerugian dan tidak layak untuk dijalankan