Safaningrum, Shakurani (2022) QUARTER-LIFE CRISIS PADA REMAJA AKHIR DENGAN GENDER DYSPHORIA. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
ABSTRAK.pdf
Download (2MB)
BAB I.pdf
Download (313kB)
BAB V.pdf
Download (180kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (414kB)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB) | Request a copy
NASKAH PUBLIKASI.doc
Download (285kB)
Abstract
Saat memasuki masa remaja, individu seringkali memunculkan pemberontakan, sikap ambivalensi, dan rasa tidak aman yang kemudian membentuk penyimpangan perilaku. Salah satunya adalah konstruksi gender yang melanggar norma di masyarakat atau disebut juga dengan gender dysphoria. Gender dysphoria merupakan suatu gangguan psikologis yang menyebabkan individu mengalami konflik antara anatomi dan identitas gender. Saat individu tersebut mengekspresikan dirinya ke masyarakat akan memunculkan kondisi ketidakstabilan karena ketidakmampuannya memenuhi tuntutan dari norma yang berlaku dan kemudian disebut quarter-life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apa dan bagaimana gambaran quarter life crisis pada remaja akhir dengan gender dysphoria. Jenis penelitian tergolong dalam tipe analisis-deskriptif dengan pendekatan studi kasus dalam metode kualitatif. Responden adalah remaja akhir yang berusia 20 hingga 23 tahun yang terindetifikasi memiliki gender dysphoria dan mengalami quarter life crisis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa gambaran quarter life crisis pada remaja akhir dengan gender dysphoria terjadi dikarenakan adanya tuntutan yang harus dipenuhi, munculnya banyaknya pilihan, dan terdapat perubahan kehidupan pasca transisi identitas gender menyebabkan terganggunya pola hidup yang berdampak pada rendahnya kualitas hidup sehari-hari serta hubungan interpersonal yang tidak stabil dan tidak sehat. Sikap yang kemudian muncul pada remaja akhir dengan gender dysphoria saat mengalami quarter life crisis yaitu kebimbangan dalam pengambilan keputusan, putus asa, penilaian diri yang negatif, terjebak dalam situasi yang sulit, perasaan cemas, tertekan, dan khawatir terhadap hubungan interpersonal yang akan dan sedang dibangun. Adapun faktor-faktor yang mendukung terjadinya quarter life crisis pada remaja akhir dengan gender dysphoria adalah tidak adanya family support, terbatasnya akses support group, ketidakmampuan memenuhi social needs, diskriminasi sosial, dan terbatasnya akses sosial (pekerjaan, pendidikan, lingkungan, dll).
Kata Kunci: Gender dysphoria, Quarter life crisis, remaja akhir
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gender dysphoria, Quarter life crisis, remaja akhir |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Psikologi UMBY |
Date Deposited: | 17 Dec 2024 07:49 |
Last Modified: | 17 Dec 2024 07:49 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/17652 |