KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa
dan pada masa ini juga kebutuhan remaja lebih luas dan lebih kompleks.
Kebutuhan yang ada dalam diri remaja adalah kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain, karena sejatinya manusia itu tidak dapat hidup sendiri dan akan
selalu membutuhkan orang lain yang ada disekitarnya. Jika mereka dapat
melakukan interaksi sosial yang baik dengan keluarganya, maka mereka juga akan
mampu berinteraksi sosial yang baik dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan interaksi sosial
berdasarkan tempat tinggalnya yaitu remaja yang tinggal di pondok pesantren
dengan remaja yang tinggal bersama keluarga. Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 80 remaja yang terdiri dari 40 remaja yang tinggal di pondok pesantren
dan 40 remaja yang tinggal bersama keluarga. Pengambilan sampel subjek pada
penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan prosedur
purposive sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan skala bentukbentuk interaksi sosial yang meliputi bentuk kerja sama, akomodasi, persaingan
dan konflik. Teknik analisis data menggunakan jenis independent sample t-test.
Analisis data menunjukkan hasil uji hipotesis t = 2,449 dengan p = 0,017 (≤
0,050). Artinya bahwa ada perbedaan kemampuan interaksi sosial pada remaja
yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal bersama keluarga.
Remaja yang tinggal di pondok pesantren memiliki kemampuan interaksi sosial
yang lebih tinggi dari pada remaja yang tinggal bersama keluarga.