HUBUNGAN ANTARA BODY SHAMING DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA

Perkembangan fisik, psikis dan psikososial yang terjadi pada masa remaja mulai
mengembangkan citra dirinya. Hampir semua remaja memperhatikan setiap
perubahan yang ada pada dirinya termasuk penampilan yang akan terus diperbaiki
sesuai dengan perkembangan remaja tersebut. Fenomena ini terjadi karena para
remaja ingin mendapatkan banyak teman dan dilihat secara positif oleh orang lain.
Hal ini tidak lepas dari peranan citra diri yang ada pada diri remaja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body shaming dengan citra
diri pada remaja. Hipotesis dari penelitian ini ada hubungan yang negatif antara
body shaming dengan citra diri pada remaja. Semakin tinggi perlakuan body
shaming maka semakin rendah citra diri yang dimiliki remaja. Subjek penelitian ini
berjumlah 130 remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala
citra diri dan body shaming dengan metode analisis korelasi Product Moment.
Berdasarkan hasil penelitian, ) diperoleh koefisien korelasi (rxy) hipotesis = -0,635
dengan p = 0,000 (p < 0,05) diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukan
koefesien determinasi (R2) sebesar 0,403 yang menunjukkan bahwa variabel Body
Shaming menunjukkan kontribusi 40,3% terhadap citra diri dan sisanya 59,7%
dipengaruhi oleh faktor lain.