HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA MAHASISWA PERANTAU DI YOGYAKARTA

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan
tinggi. Sementara Mahasiswa perantau adalah seseorang yang tinggal didaerah
lain untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa yang baru saja
merantau sering mengalami stres tingkat tinggi sehingga berpengaruh pada
kesehatan mentalnya dikarenakan perubahan dan kesulitan adaptasi. Hal ini juga
dapat berpengaruh pada subjective well-being mereka. Dukungan sosial adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi subjective well-being khususnya orang
terdekat yang termasuk didalamnya adalah orang tua. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif pada dukungan sosial orang
tua dengan subjective well-being mahasiswa perantau di Yogyakarta. Subjek pada
penelitian ini berjumlah 105 orang mahasiswa semester 1-4 yang berdomisili dari
luar Yogyakarta. Pengambilan subjek dilakukan dengan menyebar kuesioner ke
sosial media dengan bentuk skala likert. Skala yang digunakan adalah dua buah
skala untuk subjective well-being yaitu skala PANAS untuk mengukur komponen
afektif, dan SWLS untuk mengukur komponen kognitif, serta untuk dukungan
sosial orang tua menggunakan CAS-9. Teknik analisis data yang digunakan
adalah korelasi pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh r = 0.283
dengan nilai p = 0.01 yang berarti ada korelasi positif antara dukungan sosial
orang tua dengan subjective well-being mahasiswa perantau di Yogyakarta