HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN ALEXITHYMIA PADA REMAJA BROKEN HOME

Remaja menghadapi tugas untuk mengembangkan identitas diri dan memperjelas tujuan dan peran dalam kehidupan. Idealnya pada usia remaja, seseorang mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam tentang diri sendiri, kehidupan, dan segala kegelisahan serta kebimbangan yang dirasakan. Akan tetapi saat ini tidak sedikit dari remaja yang justru mengalami kesulitan dalam mengungkapkan apa yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan alexithymia pada remaja broken home. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan alexithymia pada remaja broken home. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja dengan orang tua yang bercerai, dengan rentang usia 12 – 18 tahun, dan belum menikah. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu sebanyak 113 orang remaja broken home. Metode pengumpulan subjek dengan menggunakan teknik purposive sampling, pengambilan data menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala Toronto Alexithymia Scale (TAS-20). Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment (pearson correlation) dengan menggunakan Jamovi versi 2.3.26.0. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien R sebesar – 0,634 dengan (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan alexithymia pada remaja broken home. Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,402. Artinya variabel kecerdasan emosi dapat mempengaruhi sebesar 40,2% terhadap perilaku alexithymia dan sisanya 59,8% dipengaruhi oleh faktor psikologis lainnya.