HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANGGOTA POLRI DI KESATUAN DIT SAMAPTA POLDA DIY

Perilaku merokok merupakan perilaku membakar dan menghisap tembakau
sehingga menimbulkan asap yang dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya.
Stres kerja adalah suatu reaksi yang muncul berupa reaksi fisik dan psikologis yang
dipersepsikan sebagai hal yang mengancam di mana seorang individu dihadapkan
dan dituntut pada suatu peluang, tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan
kondisi lingkungan, kondisi organisasi dan pada diri seseorang yang sulit dihindari
karena pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan
antara stres kerja dengan perilaku merokok pada anggota kesatuan DIT SAMAPTA
POLDA DIY. Hipotesis yang diajukan terdapat hubungan positif antara stres kerja
dan perilaku merokok pada polisi di kesatuan DIT SAMAPTA DIY. Subjek
penelitian melibatkan anggota polisi aktif di kesatuan DIT SAMAPTA (n =101)
Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala perilaku merokok dan skala stress
kerja. Metode analisis menggunakan product moment correlatiom dari Pearson.
Hasil analisis didapatkan (rxy)= 0,501 (p<0,05). Hal ini menunjukan bahwa
hubungan antara stres kerja dan perilaku merokok memiliki korelasi positif.
Ditemukan koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R² sebesar 0,251 hal ini
membuktikan bahwa variabel stres kerja dapat memberikan pengaruh sebesar 25,1
% pada variabel perilaku merokok.