HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN COMPULSIVE BUYING PADA MAHASISWA

Belakangan ini perilaku berbelanja kian menjadi tren di kalangan mahasiswa.
Alasan tujuan utama mereka adalah demi tampak berpenampilan gengsi dan status
tinggi tanpa mempertimbangkan masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Hubungan Self-Esteem dengan Compulsive Buying pada Mahasiswa.
Hipotesis yang di harapkan adalah terdapat hubungan negatif antara self-esteem
dengan compulsive buying. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 125 mahasiswa
aktif Universitas Mercu Buana Yogyakarta, yang terdiri dari 24 orang laki-laki
(19%) dan 101 orang perempuan (81%). Metode pengambilan data pada penelitian
ini menggunakan Skala Compulsive Buying dan Skala Self-Esteem. Teknik analisis
data menggunakan Teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis
yang di peroleh koefisien korelasi (rxy) = -0,285 dengan nilai signifikansi (p) =
0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
negatif antara self-esteem dengan compulsive buying pada mahasiswa. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi compulsive buying pada mahasiswa maka
semakin rendah self-esteem yang di miliki mahasiswa, begitu pula sebaliknya
apabila semakin rendah compulsive buying pada mahasiswa maka semakin tinggi
self-esteem yang di miliki mahasiswa. Dari hasil perhitungan nilai koefisien
determinasi (R2) di ketahui bahwa kontribusi self-esteem terhadap compulsive
buying pada mahasiwa sebesar 8,15 % dari keseluruhan variabel pada compulsive
buying. Dan sisanya 91,86 % di pengaruhi oleh faktor lainnya.