PERBEDAAN FEAR OF FAILURE PADA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TINGKAT AKHIR DI YOGYAKARTA

Mahasiswa tingkat akhir menghadapi masalah-masalah spesifik dan
cenderung lebih sulit dibanding mahasiswa awal. Salah satu
tantangan yang harus dihadapi adalah menyelesaikan tugas akhir.
Selain itu, banyaknya sarjana yang menganggur juga berpotensi
menimbulkan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir. Rasa cemas
berlebihan yang timbul akibat beban yang dihadapi mahasiswa
tingkat akhir tersebut dapat memicu tumbuhnya perasaan fear of
failure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat
fear of failure yang ada pada mahasiswa tingkat akhir laki-laki dan
perempuan di Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat
200 subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini yang terdiri dari
100 orang laki-laki dan 100 orang perempuan. Pengumpulan data
menggunakan skala Performance Failure Appraisal Inventory
(PFAI) milik Conroy (2002). Analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik independent sample t-test dan didapati nilai
signifikansi (p) = 0,309 (p>0,05). Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat fear of failure
yang signifikan antara mahasiswa tingkat akhir laki-laki dan
perempuan di Yogyakarta. Hal tersebut terjadi karena adanya
persamaan tujuan yang harus dicapai oleh mahasiswa tingkat akhir
karena adanya standardisasi pada sistem pendidikan yang
menetapkan standar dan kebijakan yang tidak bias terhadap jenis
kelamin tertentu.