HUBUNGAN ANTARA WORK LIFE BALANCE DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SERANG

Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan dan juga sikap yang ditunjukan seseorang secara positif/puas maupun negatif/tidak puas sebagai bentuk penilaian terhadap sejauhmana aspek-aspek pekerjaannya secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhan yang di harapkan. Sementara Work life balance adalah keadaan dimana seorang individu mampu menyeimbangkan antara kedua peran dan tanggung jawab di pekerjaan dan kehidupan pribadinya tanpa harus mengorbankan salah satunya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui efek dari kepuasan kerja yang didapatkan terhadap keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan. Kondisi ini bisa saja terjadi kepada guru sekolah dasar, sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan work life balance dengan kepuasan kerja pada guru wanita sekolah dasar yang berada di Kabupaten Serang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antar variabel. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 92 orang guru wanita sekolah dasar dengan rentang usia 25 sampai 55 tahun, sudah berkeluarga dan memiliki anak, dan masa kerja minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling menggunakan Skala Work life balance dan Skala Kepuasan kerja. Teknik analisis data diuji menggunakan uji korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Hasil Penelitian ini menunjukan hubungan signifikan antara work life balance dengan kepuasan kerja. Hal tersebut dilihat dari koefisien korelasi (rxy) = 0,831 dengan signifikan 0,000 (p < 0,050) menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara work life balance dengan kepuasan kerja pada guru wanita sekolah dasar di Kabupaten Serang, sehingga hipotesis diterima. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi work life balance maka kepuasan kerja cenderung semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah work life balance maka cenderung semakin rendah kepuasan kerja. Selain itu, hasil analisis data tersebut juga menunjukkan nilai koefisien determinan atau (R2) sebesar 0,691 yang menunjukkan bahwa sumbangan work life balance terhadap kepuasan kerja sebesar 69,1% dan 30,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.