RESISTENSI MASYARAKAT KOTA PASURUAN TERHADAP BUDAYA KOREA (KOREAN WAVE)

Masuknya budaya asing di Indonesia telah merasuki masyarakat di berbagai kalangan terutama remaja yang kemudian dapat melupakan budaya asli hingga menggunakan budaya baru didalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga secara sadar dan tidak sadar masyarakat akan terbawa kedalam budaya asing yang masuk seperti budaya Korea. Berkembangnya kebudayaan Korea di Indonesia tidak terkecuali di Kota Pasuruan. Hal ini menunjukkan adanya ekspansi budaya dan transformasi budaya asing di Negara lain. Namun kemunculan budaya Korea tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat pasuruan. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis Resistensi masyarakat kota Pasuruan terhadap budaya Korea yang masuk dan berkembang di Pasuruan, berdasarkan teori Social Movement milik Oman Sukmana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data penelitian diambil dengan wawancara mendalam dengan informan pilihan di kota Pasuruan, observasi, dan dokumentasi. Temuan data kemudian dianalisis sesuai dengan kerangka teori. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa aksi resistensi masyarakat kota Pasuruan mengenai budaya Korea hal tersebut dilakukan dengan cara perlawanan tertutup (covert resistance), tindakan tidak mendukung adanya budaya korea dan cenderung menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan budaya Korea yang ada.