OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Pemberitaan Tewasnya Brigadir Yosua pada Media Online www.detik.com Periode 9 Agustus 2022 - 11 Agustus 2022)

Detik.com adalah media online yang menyajikan berita terkenal di Indonesia
sampai saat ini. Detik.com juga berbeda dengan media online lainnya karena
Detik.com hanya memiliki versi online saja dan pendapatannya melalui iklan di
media online. Pemberitaan di media online sangatlah banyak karena apabila ada
sesuatu yang viral maka media online juga ikut memboomingkan. Salah satu
pemberitaan yang dapat diakses melalui media online tentang pemberitaan
tewasnya Brigadir Yoshua yang menjadi isu hangat hingga saat ini. Seiring
berkembangnya media online tanpa terkendali kini jurnalisme online menjadi
perhatian karena tidak memperhatikan objektivitas pada berita melainkan hanya
mementingkan dan mengejar keinstanan berita yang disajikan. Ada dua sisi yang
dapat dituliskan, pada sisi pertama media online ini memiliki penyebaran dengan
kecepatan penyampaian informasi cepat dibanding dengan media lain (media
cetak), sedangkan satu sisi lainnya justru dari kecepatan penyebaran informasi
inilah yang mengakibatkan prinsip jurnalisme terutama faktualitas dan
imparrialitas ini nanti dikorbankan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui objektivitas berita kasus tewasnya
Brigadir Yosua dalam media online DetikNews.com. Penelitian ini menggunakan
model Westertahl untuk mengetahui prinsip Objektivitas. Teori objektivitas yang
ditulis oleh McQuail bertujuan untuk mengetahui prinsip faktualitas dan
imparialitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
paradigma positivisme yang menggunakan jenis metode analisis isi. Hasil dari
penelitian ini yang dilakukan dari pemberitaan tewasnya Brigadir Yosua pada
www.detik.com menghasilkan bahwa media online www.detik.com objektif
dalam memberitakan berita tewasnya brigadir yosua berdasarkan unsur
objektifitas Westerstahl.