PENGARUH ARAS BUNGKIL INTI KELAPA SAWIT FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING ITIK MAGELANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi
bungkil inti kelapa sawit dalam ransum terhadap kualitas fisik daging itik
Magelang. Penelitian dilaksanakan pada Mei 2015 sampai Juli 2015 di UPT
Teaching Farm yang berlokasi di dusun Kaliurang Desa Agromulyo Sedayu
Bantul dan Laboraturium Kimia, Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Materi
yang digunakan itik Magelang, kandang, bungkil inti kelapa sawit fermentasi
(BIKSF). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah
dengan 5 macam perlakuan (P1, P2, P3, P4 dan P5, masing-masing perlakuan
terdiri dari lima ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 (Ransum dengan
BIKS 0%), P2 (Ransum dengan BIKSF 5%), P3 (Ransum dengan BIKSF 10%),
P4 (Ransum dengan BIKSF 15%), dan P5 (Ransum dengan BIKSF 20%).
Variabel yang diamati adalah pH, Daya Ikat Air (DIA), Susut masak, Keempukan
diamati rerata pH (power Hidrogen) daging P1: 5,34kg; P2: 5,43 kg; P3: 5,37 kg; P4:
5,39 kg; dan P5: 5,34 kg, rerata daya ikat air daging P1: 44,84%; P2: 48,69%; P3:
44,52%; P4:42,87%; dan P5: 30,45%, rerata susut masak daging P1: 33,8%; P2:
36,0%; P3: 35,7%; P4: 31,8%; dan P5: 38,6%, dan rerata keempukan daging P1:
5,4 kg/cm2; P2: 7,6 kg/cm2; P3: 6,4 kg/cm2; P4: 6,6 kg/cm2; dan P5: 6,6 kg/cm2. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa aras pemberian BIKSF sampai20% tidak
berpengaruh terhadap, pH, DIA, susut masak, maupun keempukan daging itik
Magelang. Penggunaan fermentasi bungkil inti kelapa sawit dengan Candida utilis
dalam ransum sampai level 20% dapat mempertahankan kualitas fisik daging itik
yang meliputi pH, susut masak, DIA, dan keempukan daging.