TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PADA BANGSA YANG BERBEDA DI KABUPATEN JEPARA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan program
penanganan gangguan reproduksi di kabupaten Jepara. Penanganan gangguan reproduksi
dilakukan pada bangsa sapi yang berbeda antara lain PO, Simental, dan Limousin.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan setelah diadakannya Program penanganan gangguan
reproduksi di 3 kecamatan di Kabupaten Jepara yaitu Bangsri, Donorojo dan Mlongo.
Penelitian ini mendapatkan hasil 402 total jumlah sapi dengan jumlah PO sebanyak 160
ekor Simental sebanyak 136 ekor dan Limousin sebanyak 105 ekor. Dengan jenis
gangguan reproduksi antara lain hipofungsi ovarium, kawin berulang, birahi tenang
(silent heat), corpus luteum persistent (CLP) dan terakhir endometritis. Prosedur
pemeriksaan menggunakan metode pemeriksaan melalui per rectum. Dengan cara
memasukkan tangan kedalam rectum dan memeriksa organ reproduksi indukan.
Pemeriksaan keberhasilan penanganan gangguan reproduksi ini pada masing-masing
bangsa mendapatkan kesembuhan sebanyak 150 ekor pada bangsa PO yang menunjukkan
tingkat keberhasilan sebesar 65,2% kemudian di posisi kedua bangsa Limousin
mendapatkan kesembuhan sebanyak 54 ekor yang menunjukkan tingkat keberhasilan
sebesar 51,4% dan keberhasilan yang terakhir adalah bangsa Simental dengan jumlah
kesembuhan sebanyak 58 ekor yang menunjukan keberhasilan sebesar 42,6%. Dari
penelitian ini disimpulkan bahwa program penanganan gangguan reproduksi di
Kabupaten Jepara yang paling berhasil adalah bangsa PO.
.