PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis dan frekuensi
pemberian pupuk organik cair pada budidaya bawang merah. Penelitian
dilaksanakan di Kebun Percobaan Gunung Bulu, Progam Studi Agroteknologi,
Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada bulan Maret
2014 – Juni 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan faktorial 3 x 3
+ 1 kontrol yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3
ulangan. Perlakuan yang digunakan sebagai berikut; pupuk organik cair Dosis 5
l/ha + frekuensi pemberian 4 kali; Dosis 5 l/ha + frekuensi pemberian 6 kali;
Dosis 5 l/ha + frekuensi pemberian 8 kali; Dosis 10 l/ha + frekuensi pemberian 4
kali; Dosis 10 l/ha + frekuensi pemberian 6 kali; Dosis 10 l/ha + frekuensi
pemberian 8 kali; Dosis 15 l/ha + frekuensi pemberian 4 kali; Dosis 15 l/ha +
frekuensi pemberian 6 kali; Dosis 15 l/ha + frekuensi pemberian 8 kali dan
pemupukan dengan menggunakan SP-36, Urea, ZA dan KCl. Hasil penelitian
Tidak terjadi interaksi antara dosis dengan frekuensi pupuk organik cair dan tidak
ada pengaruh kedua perlakuan terhadap variabel pertumbuhan. Terjadi interaksi
antara dosis dan frekuensi pemberian pupuk organik cair dan berpengaruh kedua
perlakuan terhadap variabel hasil. Pupuk organik cair dosis 15 liter/ha dengan
frekuensi pemberian 6 kali memberikan hasil yang paling baik. Perlakuan
pemberian pupuk organik cair pengaruhnya tidak berbeda dengan penggunaan
pupuk kimia. Sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia
pada budidaya bawang merah.