HUBUNGAN ANTARA JOB INSECURITY DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA REPORTER DI DENPASAR

Di dalam Jurnalistik Penyiaran Televisi, reporter merupakan ujung tombak dalam peliputan dan pelaporan berita. Namun, dalam menjalankan tugasnya mencari dan meliput sebuah berita yang bersifat aktual serta faktual banyak hal yang dihadapi oleh seorang reporter seperti jam kerja yang tidak pasti, medan kerja yang berat, lingkungan kerja yang berubah-ubah, deadline laporan, pencarian narasumber hingga kekerasan dan kriminalitas yang sering ditemui para reporter televisi saat bekerja mencari informasi di lapangan. Evaluasi negatif para reporter televisi terhadap perubahan lingkungan kerja dapat berpotensi menurunkan work engagement mereka. Ketika para reporter televisi merasa khawatir kehilangan fitur pekerjaan seperti kesempatan berkarir dan resiko lingkungan kerja yang tidak stabil, meresahkan ketidakpastian masa depan mereka jika mereka tidak lagi bekerja dapat dikatakan bahwa reporter tersebut mengalami job insecurity. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan antara job insecurity dan work engagement pada repoter di Denpasar. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara job insecurity dengan work engagement pada reporter di Denpasar. Subjek penelitian adalah 120 orang reporter yang bekerja di Denpasar dengan minimal masa kerja yakni satu tahun. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala work engagement dan skala job insecurity. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi antara work engagement dan job insecurity sebesar (rxy) -0,219 dengan p = 0,016 (p<0,050) berarti ada korelasi negatif antara job insecurity dengan work engagement, sehingga hipotesis terbukti. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,048 menunjukkan bahwa job insecurity mempengaruhi work engagement sebesar 4,8% dan sisanya sebesar 95,2% dipenaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.