HUBUNGAN ANTARA SELF ENHACEMENT (DIRI YANG MERASA MENINGKAT) DENGAN SCHADENFRAUDE (TERTAWA DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN) PADA MAHASISWA AKHIR

Sangat ketatnya persaingan untuk memasuki dunia kerja membuat kompetisi antar mahasiswa semakin kuat, sehingga munculnya perilaku schadenfreude pada saat seorang individu yang menjadi pesaing mendapatkan suatu musibah. Munculnya perilaku schadenfreude dapat disebabkan karena tingginya self-enhancement yang dimiliki oleh individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan antara self-enhancement dengan schadenfreude pada mahasiswa akhir, 2. menambahkan wawasan mengenai buruknya sikap schadenfreude terhadap orang lain yang sedang mengalami kesedihan. Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara self-enhancement dengan schadenfreude pada mahasiswa akhir. Subjek penelitian ini mengambil 300 mahasiswa akhir dengan minimal semester 5 dan minimal berusia 20 tahun. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala psikologi dengan format skala likert. Penelitian ini menggunakan metode analisis data Pearson Correlation Product Moment. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-enhancement dengan schadenfreude pada mahasiswa akhir (r = - 0,675) dengan signifikansi p = 0,00 (p < 0.05).