HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HIV/AIDS DENGAN KUALITAS HIDUP KOMUNITAS BERESIKO DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Wilayah Asia yang memiliki populasi hampir setengah populasi dunia yang dapat
menjadi penentu pandemi global HIV/AIDS di masa mendatang (UNAID, 2013).
Sehingga memperburuk kualitas hidup komunitas beresiko wilayah Asia, jika tingkat
prevalensi komunitas beresiko HIV/AIDS di Indonesia meningkat, salah satunya di
provinsi D.I Yogyakarta. Buruknya kualitas hidup manusia akan mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan seperti permasalahan kesehatan, permasalahan psikologis, ekonomi dan
tatanan sosial di wilayah tersebut. Oleh karena itu HIV/AIDS merupakan tantangan
pembangunan multisektoral dan menjadi prioritas Bank Dunia (World Bank, 2012).
Buruknya kualitas hidup komunitas beresiko di Yogyakarta disebabkan karena kurangnya
mereka memahami pengetahua tentang HIV/AIDS (Chris, 2012). 85% komunitas
beresiko HIV/AIDS di Indonesia tidak mengerti bagaimana cara penularan HIV/AIDS,
90% komunitas beresiko HIV/AIDS melakukan hubungan sex yang tidak aman (WHO,
2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman
HIV/AIDS dan kualitas hidup komunitas beresiko di D.I Yogyakarta. Sebanyak 30 subek
diminta untuk menjawab tes pemahaman HIV/AIDS, kemudian para pasien diminta untuk
menjawab kuisioner Quality of Life (WHO QoL BREF, 2012) dan wawancara guna untuk
mengetahui taraf kualitas hidup mereka. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa nilai
R 0.926 (P<0.05) hipotesis diterima, artinya ada hubungan antara pemahaman HIV/AIDS
dan kualitas hidup komunitas beresiko di Yogyakarta. semakin komunitas beresiko
memahami pengetahuan tentang HIV/AIDS, maka semakin berkualitas hidupnya