PELATIHAN BERPIKIR POSITIF UNTUK PENINGKATAN RESILIENSI REMAJA BROKEN HOME

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pelatihan berpikir
positif untuk peningkatan resiliensi remaja broken home. Hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah ada perbedaan resiliensi pada remaja broken home
sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan berpikir positif. Subjek penelitian ini
adalah remaja berusia 12-21 tahun dengan kondisi keluarga broken home.
Pengumpulan data menggunakan satu skala yakni resilience scale dari Wagnild &
Young (2009) yang telah peneliti adaptasi, dengan koefisien reliabilitas sebesar
0,868. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis uji Wilcoxon Signed
Ranks Test. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Z sebesar -2,032
dengan p 0,042 (p<0,05). Hasil pengumpulan data pretest pada kelompok
eksperimen menunjukkan skor resiliensi terendah sebesar 48 dan tertinggi sebesar
56 dengan rata-rata (mean) sebesar 52,00 dan untuk deviasi standar sebesar 3,391.
Hasil pengumpulan data posttest pada kelompok eksperimen menunjukkan skor
resiliensi terendah sebesar 54 dan tertinggi sebesar 63 dengan rata-rata (mean)
sebesar 59,00 dan untuk deviasi standar sebesar 4,183. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat resiliensi
subjek sebelum dan setelah pelatihan berpikir positif diberikan. Hal ini
menandakan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima.