ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN REGIONAL DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2004-2008

NURYANI, AHMAD (2010) ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN REGIONAL DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2004-2008. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

[thumbnail of Full Teks] Text (Full Teks)
daftar isi skripsi-digabungkan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (594kB)

Abstract

Pembangunan dalam lingkup negara secara spasial tidak selalu merata.
Kesenjangan antar daerah sering kali menjadi permasalahan serius. Beberapa daerah
mencapai pertumbuhan yang cepat, sementara beberapa daerah mengalami
pertumbuhan yang lambat. Daerah-daerah tersebut tidak mengalami kemajuan yang
sama, ini disebabkan oleh kurangnya sumber-sumber yang dimiliki. Di samping itu,
banyak investor dan penanam modal yang lebih ingin menanamkan modalnya pada
suatu daerah yang telah terpenuhi fasilitasnya, karena dengan berbagai pertimbangan.
Selain itu, proses pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru yang difokuskan pada
industrialisasi dalam skala besar, yang pada saat itu dianggap cara yang paling tepat
dan efektif dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi dengan harapan dapat
menciptakan trickle down effects. Ternyata, sejarah menunjukkan bahwa efek
“cucuran kebawah” tersebut tidak terjadi atau prosesnya lambat. Sebagai hasilnya,
pesatnya pembangunan selama seperempat abad terakhir (sebelum terjadi krisis)
ternyata masih meninggalkan dominasi pusat-pusat pertumbuhan yang telah ada
selama ini, terutama Jakarta dan sekitarnya (Jabotabek).
Untuk mengukur tingkat kesenjangan pendapatan regional terdapat berbagai
macam alat analisis, tetapi penulis memilih indeks kesenjangan williamson
dikarenakan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan indeks kesenjangan lainnya.
Dengan menggunakan data PDRB per kapita dan jumlah penduduk per kabupaten se
Provinsi D.I Yogyakrta selama periode tahun 2004-2008, sebagai hasilnya dapat
diketahui bahwa nilai CVw pada tahun 2004 sebesar 0,387838, tahun 2005 sebesar
0,370178, pada tahun 2006 sebesar 0,405214, pada tahun 2007 sebesar 0,402446, dan
pada tahun 2008 sebesar 0,39168 hal ini berarti bahwa nilai ketimpangan pendapatan
antar kabupaten/kota di daerah Provinsi D.I Yogyakarta pada tahun 2004-2008
tergolong rendah karena kurang dari 0,5. hal ini diduga karena meningkatnya nilai
pertumbuhan dari masing-masing kabupaten atau kota. Selain indeks kesenjangan
Williamson dalam penelitian ini juga digunakan hipotesis Kuznets dan Tipologi
Klasssen untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan PDRB dan tingkat
kesenjangan regional di Provinsi D.I Yogyakarta. Dengan menggunakan data
pertumbuhan ekonomi dan pendaptan perkapita per Kabupaten/kota selama periode
pengamatan, menunjukkan bahwa Kabupaten/kota yang termasuk kedalam kategori
daerah maju tapi tertekan adalah Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung
Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogya termasuk kedalam kategori daerah
berkembang, dan Kabupaten Bantul termasuk kedalam kategori daerah Relative
tertinggal. Sedangkan selama penelitian Kabupaten/kota yang termasuk kedalam
kategori Wilayah maju dan cepat tumbuh tidak ada di Provinsi D.I Yogyakarta.
Sedangkan berdasarkan hipotesis Kuznets yang menggambarkan hubungan antara
tingkat kesenjangan pendapatan regional dengan pertumbuhan PDRB yang berbentuk
U terbalik juga tidak berlaku di Provinsi D.I Yogyakarta

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : kesenjangan pendapatan regional dan PDRB
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > Program Studi Manajemen
Depositing User: Perpustakaan UMBY
Date Deposited: 12 Nov 2024 03:52
Last Modified: 12 Nov 2024 03:52
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/21194

Actions (login required)

View Item
View Item