PENGARUH KADAR XILOSA TERHADAP PRODUKSI BIOETANOL OLEH BERBAGAI SPESIES KHAMIR

Salah satu yang dihadapi dalam pemanfaatan xilosa adalah kurang tersedianya
mikrobia unggul yang dapat merubah senyawa tersebut menjadi produk yang lebih
bernilai. Saccharomyces cerevisiae sp, termasuk khamir yang diandalkan untuk
menghasilkan etanol dari glukosa, ternyata tidak menggunakan / mengasimilasi
selulosa. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian potensi spesies khamir yang
berasal dari berbagai limbah pertanian penghasil etanol dan pada kadar xilosa berupa
khamir tersebut dapat menghasilkan etanol yang maksimal.
Pada penelitian ini digunakan berbagai spesies khamir diantaranya : Candida
sp., Saccharomyces sp. dan Toluraspora sp. dengan penambahan xilosa sebesar 4%,
8%, dan 12%. Analisa yang dilakukan meliputi kadar etanol, gula reduksi, biomassa
sel, dan penentuan product yield.
Hasil penelitian menunjukkan Candida sp. menghasilkan product yield
tertinggi yaitu sebesar 0,015 g etanol/g xilosa yang dikonsumsi pada penambahan
xilosa 4% dalam waktu 72 jam fermentasi. Saccharomyces sp. menghasilkan product
yield sebesar 0,010 g etanol/g xilosa yang dikonsumsi pada penambahan xilosa 4%
dalam waktu 72 jam fermentasi. Toluraspora sp. walaupun mampu tumbuh tetapi
tidak dapat menghasilkan etanol.