KAJIAN PERLAKUAN BENIH JAGUNG PRA TANAM DENGAN PESTISIDA NABATI CASHEW NUT SHELL LIQUID (CNSL) DAN KIMIAWI SINTETIK

Perlakuan benih pratanam merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengkondisikan benih sejak awal agar tanaman dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan Pertumbuhan awal tanaman jagung saat di dalam tanah sangat rentan terhadap serangan berbagai jenis organisme penggangu tanaman (OPT). Penelitian ini menggunakan ekstrak kulit biji mete sebagai pestisida nabati untuk menggantikan pestisida kimiawi sintesik dengan pestisida yang lebih alami dan ramah lingkungan. Formulasi yang digunakan adalah formulasi CNSL 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan benih jagung yang paling efektif untuk mengendalikan OPT dan memberikan pertumbuhan awal jagung terbaik. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Mei sampai November 2014, bertempat di Laboratorium Proteksi dan Kebun Percobaan II Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitan ini merupakan penelitian faktor tunggal yang tersusun dalam Rancangan Acak Kelompok lengkap (RAKL) atau Randomized Complete Block Design (RCBD) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Adapun perlakuan tersebut adalah P1 : Benih tersimpan dengan CNSL dan perlakuan benih pra tanam dengan CNSL, P2 :Benih tersimpan dengan CNSL dan Perlakuan pra tanam pestisida sintetik, P3 : Benih tersimpan dengan CNSL dan Tanpa perlakuan pra tanam benih, P4 : Benih tersimpan tanpa CNSL dan Perlakuan benih pra tanam dengan CNSL, P5 : Benih tersimpan tanpa CNSL dan Perlakuan benih pra tanam pestisida sintetik, P6: Benih tersimpan tanpa CNSL & Tanpa perlakuan benih pra tanam. Perlakuan pra tanan benih jagung dengan formulasi CNSL 20% pada penyimpanan dan pratanam tidak menyebabkan perbedaan populasi organisme pengganggu tanaman sehingga tidak menyebabkan perbedaan pertumbuhan bibit jagung dibandingkan dengan perlakuan yang menggunakan pestisida kimiawi.