FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA AWAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mengetahui secara
lebih dalam faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perilaku merokok pada
remaja awal. Subyek penelitian ini adalah remaja awal yang berusia 13 – 15 tahun
yang tinggal di Purworejo, berjumlah 6 orang yang telah memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan oleh peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data menggunakan
analisis kualitatif eksploratif yaitu analisis untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam terhadap fenomena perilaku merokok pada remaja awal,
mengungkapkan hal-hal baru berkaitan dengan fenomena perilaku merokok pada
remaja awal, mendeskripsikan dan memberikan makna terkait dengan fenomena
perilaku merokok pada remaja awal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan
diperoleh hasil bahwa remaja awal berperilaku merokok karena adanya sikap
permisif orangtua, pergaulan dengan teman sebaya, adanya kepuasan psikologis
yang dirasakan remaja awal, interaksi remaja awal dengan orang di sekitarnya
yang merokok, dan kurangnya pemahaman remaja awal mengenai bahaya
merokok. Dari keenam faktor tersebut faktor yang paling sering mempengaruhi
remaja berperilaku merokok adalah pergaulan dan kepuasan psikologis. Hal ini
diketahui dari hasil wawancara dengan subyek penelitian yaitu lima (5) dari enam
(6) subyek penelitian menyatakan mengenal rokok untuk pertama kali karena
ditawari oleh teman-temannya dan alasan merokok karena memperoleh kepuasan
psikologis berupa perasaan senang, menenangkan pikiran, pereda stres,
menyegarkan pikiran, memberi suasana santai, serta menghilangkan kecemasan,
rasa kwatir, dan pusing. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
faktor dominan yang mempengaruhi perilaku merokok remaja awal adalah pergaulan
dengan teman sebaya dan kepuasan psikologis. Faktor lainnya adalah sikap permisif
orangtua, interaksi individu dengan orang di sekitarnya yang merokok, kurangnya
pemahaman mengenai bahaya merokok, dan anggota keluarga bukan orangtua
yang perokok.