KEBERMAKNAAN HIDUP ORANG DENGAN CACAT TETAP AKIBAT KECELAKAAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran
kebermaknaan hidup dan proses dalam menemukan kebermaknaan hidup pada
orang dengan cacat tetap akibat kecelakaan. Dalam penelitian ini adalah 2
orang dengan cacat tetap akibat kecelakaan dan 2 orang informan. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus.
Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kebermaknaan hidup pada
orang dengan cacat tetap akibat kecelakaan adalah faktor internal yang berupa
aspirasi, realistis, keberhasilan, wawasan sosial, konsep diri yang stabil dan
faktor eksternal yang berupa dukungan dari keluarga dan lingkungan sehingga
kedua partisipan bisa menerima diri sendiri.
Hubungan keluarga yang harmonis telah menjadikan pribadi yang stabil
sehingga ketika mengalami kecelakaan, kedua partisipan mempunyai modal
internal yang kuat untuk mendorongnya segera pulih dari goncangan setelah
kecelakaan. Faktor yang kondusif juga telah memberikan motivasi yang kuat
bagi kebermaknaan hidup yang positif pada kedua partisipan. Hal tersebut
terlihat pada kegiatan yang dilakukan oleh kedua partisipan. Terdapat
kesamaan dalam gambaran kebermaknaan hidup kedua partisipan, hidup yang
bermakna dimana mampu berbagi ilmu dan memotivasi orang lain. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam urutan proses
pencapaian makna hidup. Rentang waktu partisipan DD dan partisipan SPJ
dalam menemukan kebermaknaan hidup hampir sama, yang membedakan
hanyalah proses penemuannya. Proses pencapaian makna hidup tidak harus
berurutan dan setiap orang mengalami pemaknaan yang berbeda baik dalam
proses sesuai dengan keadaan yang dialami.