PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PENYANDANG TUNANETRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penerimaan diri pada
remaja penyandang tunanentra. Partisipan penelitian ini sebanyak 6 orang, terdiri dari 3
orang partisipan utama dan 3 significant person. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan alat pengumpulan data berupa
wawancara dan observasi. Hasil penelitian diketahui bahwa ketiga subjek memiliki
gambaran penerimaan diri yang berbeda-beda, yaitu DT awalnya merasa sedih dengan
keadaan yang dialaminya dan seiring berjalannya waktu DT dapat menerima dirinya.
DT merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, memandang dirinya positif dan
menganggap bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
IR merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, bertanggung jawab atas tugastugas yang diberikan oleh orang lain, dan IR beranggapan bahwa oang lain dapat
menerima keterbatasan penglihatan yang dimilikinya. QT menerima diri dengan
keadaan penyandang tunanetra. QT tidak memperdulikan kondisi fisiknya bahkan QT
menjalani kehidupan seperti biasa seperti tidak mengeluh, memandang dirinya positif,
serta berupaya untuk memiliki banyak teman. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
ketiga partisipan yang mengalami tunanetra sudah mampu menerima dirinya