PENERIMAAN AYAH TERHADAP ANAK DENGAN DISABILITAS GANDA (FISIK DAN MENTAL)

Dewi, Nelly Kurnia (2016) PENERIMAAN AYAH TERHADAP ANAK DENGAN DISABILITAS GANDA (FISIK DAN MENTAL). Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

[thumbnail of FULL TEXT] Text (FULL TEXT)
Nelly Kurnia Dewi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
BAB I cover.pdf

Download (280kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB V cover.pdf

Download (91kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (92kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran proses
penerimaan ayah terhadap anak dengan disabilitas ganda (fisik dan mental).
Partisipan dalam penelitian ini adalah 2 (dua) orang ayah yang memiliki anak
disabilitas ganda (fisik dan mental) sejak lahir dan tinggal dalam satu rumah.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian
memerlihatkan bahwa proses penerimaan ayah terhadap anak dengan disabilitas
ganda (fisik dan mental) bervariasi. Partisipan dapat menerima kondisi anak
melalui 5 (lima) tahap tidak secara berurutan. Pada partisipan Jr, denial
ditunjukkan dengan reaksi syok, bingung, panik, sedih, rasa tidak percaya dengan
diagnosis dokter, dan kemudian melakukan pengobatan. Tahap anger, rasa
kecewa berat, perasaan tidak terima dengan kondisi anak, anak tidak sesuai
dengan yang diharapkan, sedih melihat kondisi anak yang tidak seperti anak yang
lain, dan perasaan menyalahkan diri sendiri. Tahap bargaining, Jr menganggap
semua adalah ujian dari Tuhan, ujian untuk rumah tangga, ujian sebagai
orangtua. merasa bahwa dengan segala ujian derajatnya akan di tinggikan di
hadapan Tuhan. Tahap depression, Jr merasa putus asa karena sudah melakukan
pengobatan namun tidak adanya perubahan pada anak, dan memiliki
kekhawatiran terhadap masa depan anak, bagamana nasib anak ketika orangtua
meninggal. Pada partisipan Sp, tahap denial ditunjukkan dengan syok, bingung
apa yang harus dilakukan, percaya dengan diagnosis dokter dan kemudian
melakukan pengobatan. Tahap anger, muncul perasaan menyalahkan diri sendiri
atas kecacatan anak, dan perasaan kecewa dan sedih ketika melihat kondisi anak
yang tidak seperti anak-anak yang lain. Tahap bargaining, Sp menanggap bahwa
keluargannya memiliki tingkat kesabaran yang luar biasa dibandingkan keluarga
yang lain, sehingga diberikan cobaan dengan memiliki anak disabilitas ganda.
Tahap depression, perasaan kecewa dan hancur karena anak tidak sesuai dengan
yang diharapkan, putus asa setelah melakukan pengobatan yang tidak
menunjukkan perubahan, dan kekhwatiran terhadap masa depan anak ketika
orangtua sudah meninggal. Pada akhirnya kedua partisipan mencapai tahap
acceptance. Partisipan Jr sudah menerima kondisi anak dan memasrahkan pada
Tuhan, ikut terlibat sepenuhnya dalam merawat dan menjaga anak, serta
menunjukkan kasih sayang secara fisik yaitu makanan, tempat tinggal, pakaian,
dan, psikis yaitu memberikan perhatian. Pada partisipan Sp, penerimaan
ditunjukkan dengan menerima kondisi anak dan memasrahkan pada Tuhan,
terlibat bersama-sama dengan isteri dalam merawat dan menjaga anak,
mengusahakan secara ekonomi untuk kebutuhan anak tercukupi dengan mencari
penghasilan tambahan, dan mencoba lagi untuk melakukan pengobatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Penerimaan, ayah, disabilitas ganda (fisik dan mental)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi
Depositing User: Perpustakaan UMBY
Date Deposited: 18 Nov 2024 02:34
Last Modified: 18 Nov 2024 02:34
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/21554

Actions (login required)

View Item
View Item