HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG IKLIM SEKOLAH DAN PERSEPSI TENTANG POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Persepsi tentang
Iklim Sekolah dan Persepsi tentang Pola Asuh Orangtua Otoriter dengan Perilaku
Kekerasan Pada Siswa. Hipotesis penelitian ini adalah: 1). Ada hubungan negatif
antara persepsi tentang iklim sekolah dengan perilaku kekerasan pada siswa. 2). Ada
hubungan positif antara persepsi tentang pola asuh orangtua otoriter dengan perilaku
kekerasan pada siswa. 3). Ada hubungan antara persepsi iklim sekolah dan persepsi
tentang pola asuh orangtua otoriter dengan perilaku kekerasan pada siswa. Alat
pengumpulan data penelitian menggunakan skala persepsi tentang iklim sekolah,
skala persepsi tentang pola asuh orangtua otoriter dan skala perilaku kekerasan pada
siswa. Sampel penelitian dalah siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Kabupaten
Pulau Morotai yang berjumlah 76 orang dengan menggunakan metode pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan metode skala. Teknik analisis data menggunakan
analisis linear berganda dan analisis linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa: pada hasil uji analisis regresi linear sederhana untuk variabel persepsi iklim
sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 29,538 dan signifikan pada 0,000 (p-value <
0,05). Artinya bahwa ada pengaruh signifikan iklim sekolah terhadap perilaku
kekerasan pada siswa di sekolah. Pada hasil uji analisis regresi linear sederhana untuk
variabel persepsi pola asuh orangtua otoriter diperoleh nilai thitung sebesar 40,843 dan
signifikan pada 0,000 (p-value < 0,05). Artinya bahwa ada pengaruh signifikan pola
asuh orang tua otoriter terhadap perilaku kekerasan pada siswa. Sedangkan Hasil
analisis regresi linear berganda diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0.966.
Artinya bahwa variabel perilaku kekerasan pada siswa di sekolah yang dipengaruhi
oleh persepsi siswa terhadap iklim sekolah dan persepsi siswa terhadap pola asuh
orang tua otoriter sebesar 96.6%. Dengan kata lain, sebesar 3.4% variabel perilaku
kekerasan pada siswa di sekolah dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
penelitian ini.