Fenomena Homoseksual dalam Perspektif Komunikasi Lintas Budaya (studi Kasus : Komunikasi Lintas Budaya pada Komunitas Homoseksual di Malang kurun waktu 2013-2015)

Fenomena Homoseksual dalam Perspektif Komunikasi Lintas Budaya
(studi Kasus : Komunikasi Lintas Budaya pada Komunitas Homoseksual di
Malang kurun waktu 2013-2015)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hadirnya kaum homoseksual yang kian hari
kian menambah pada komunitas Gay diMalang, tentu hal ini membuat banyak
pertanyaan, bagaimana komunitas gay melakukan interaksi dan komunikasi baik
sesama internal anggota komunitas maupun diluar anggota.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui komunikasi lintas budaya yang
digunakan kaum gay dalam berinteraksi antar anggota. Penelitian ini merupakan
penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini tidak
bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi menggambarkan apa adanya
tentang suatu gejala atau keadaan. Metode penelitian yang akan digunakan adalah
kualitatif dalam bentuk studi fenomenologi. Peneliti menggunkan 3 (tiga) orang
informal dalam penelitian. Kerangka konsep peneletian mennggunakan perspektif
Hofstede (Dalam Gundy kunst & kim,2008: 27) dengan dimensi yang dikaji
ias idualism –collestivism, penghindaran ketidakpastian, jarak kekuasaan,
maskulinitas – feminitas.
Lokasi penelitian adalah alun alun kota Malang dimana komunitas gay sering
berkumpul disana pada waktu – waktu tertentu. Hasil penelitianya kehadiran
komunitas gay diMalang bertujuan untuk menekan penyakit Hiv dan Aids,
Menjadi gay juga harus memiliki mental yang kuat karena kaum gay akan selalu
menerima cibiran dari orang, sebenarnya diri mereka menjadi gay belum bisa
menerima dengan murni dan masih diselimuti rasa tak nyaman, Gay juga
memiliki tiga jenis yaitu top, bot dan vers dimana mereka ias dibedakan sisi
maskulin dan feminism dari jenis tersebut.