SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PELAYANAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS DI BPPM DIY

Pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah di berbagai sektor
layanan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hak-hak sipil dan
kebutuhan dasar yang dirasakan tidak sesuai dengan tuntutan dan harapan
masyarakat. Hal ini dapat diketahui antara lain dari jumlah pengaduan, keluhan
yang disampaikan oleh masyarakat melalui media atau langsung ke unit
pelayanan.
Sistem ini merupakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dibangun dengan
menggunakan penggabungan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
membantu penentuan sub seksi layanan yang terbaik. Perpaduan AHP dan Topsis
memiliki peranan masing-masing dalam rangka menghasilkan nilai optimal. AHP
digunakan untuk pembobotan kriteria, sedangkan TOPSIS berperan dalam
menentukan perangkinan prioritas. Kriteria yang digunakan berdasarkan
Peraturan Gubernur No 68 tahun 2016 meliputi persyaratan, prosedur, waktu
pelayanan, biaya, jenis layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana,
maklumat pelayanan dan penanganan pengaduan. Kuesioner diberikan kepada
masyarakat atau Lembaga terkait untuk dilakukan pembobotan kriteria kemudian
nilainya akan digunakan pada metode TOPSIS sehingga didapatkan hasil
perangkingan dari bidang yang melakukan layanan terbaik.
Dengan adanya metode AHP-TOPSIS dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah dalam penentuan bidang layanan terbaik di Badan
Pemberdayaan Masyarakat DIY berdasarkan hasil kuesioner dari masyarakat.
Metode AHP-TOPSIS memiliki hasil yang lebih akurat dibandingkan perhitungan
manual dengan akurasi 60%