SUDAH PUBLIKASI. HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA DENGAN KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA PADA IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PERAWAT RUMAH SAKIT DI PAPUA BARAT DAYA

Dahulu laki-laki bekerja di luar rumah sementara perempuan mengurus keluarga,
namun kini perempuan juga bekerja di luar rumah. Salah satu pekerjaan yang
dominan dipilih perempuan terutama ibu rumah tangga yaitu sebagai perawat di
Rumah Sakit. Ibu yang bekerja sebagai perawat harus mampu bertanggung jawab
atas pekerjaan serta mengurus keluarga meskipun mengalami berbagai konflik,
tekanan maupun tuntutan yang mengakibatkan kesulitan untuk mencapai
keseimbangan kehidupan kerja. Penelitian ini mengkaji hubungan antara konflik
pekerjaan keluarga dengan keseimbangan kehidupan kerja pada ibu yang bekerja
sebagai perawat rumah sakit di Papua Barat Daya. Hipotesis penelitian ini adalah
semakin tinggi konflik pekerjaan keluarga maka semakin rendah keseimbangan
kehidupan kerja. Sebaliknya, semakin rendah konflik pekerjaan keluarga maka
semakin tinggi keseimbangan kehidupan kerja. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan Skala Keseimbangan Kehidupan Kerja (α = 0,860)
dan Skala Konflik Pekerjaan Keluarga (α = 0,843). Penelitian ini melibatkan 150
subjek yang merupakan ibu bekerja sebagai perawat rumah sakit di Papua Barat
Daya, memiliki pasangan dan anak usia 0-17 tahun. Teknik analisis data
menggunakan metode korelasi product moment Karl Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan koefisien korelasi rix sebesar -0,770 dengan p=0,00 (p < 0,01),
sehingga hipotesis diterima maka terdapat hubungan korelasi negatif antara konflik
pekerjaan keluarga dengan keseimbangan kehidupan kerja pada ibu yang bekerja
sebagai perawat, dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, konflik pekerjaan
keluarga mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja pada ibu yang bekerja
sebagai perawat di Papua Barat Daya