DEPRESI PASCA KEMATIAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA PADA REMAJA

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang
depresi pasca kematian salah satu anggota keluarga inti (ayah, ibu atau saudara
kandung) pada remaja. Partisipan penelitian sebanyak enam orang, terdiri dari tiga
orang partisipan utama yang mengalami salah satu anggota keluarganya meninggal
dunia dan tiga orang partisipan tambahan (significant person) yang memiliki
hubungan dekat dengan partisipan utama. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara mendalam, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis
berdasarkan tema dan isi hasil wawancara. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
setelah kematian salah satu anggota keluarga inti, partisipan menunjukkan gejalagejala depresi pasca kematian, mencakup gejala-gejala kognitif, gangguan fungsi
fisik, penurunan motivasi, dan labilitas emosi yang menjadikan remaja merasa
terpuruk dan hampir tidak berfungsi dalam kesehariannya. Namun selain dampak
negatif partisipan dapat merasakan dampak positif antara lain menjadikan hidupnya
dirasa lebih bermakna, karena setelah ditinggalkan oleh orang yang sangat
dicintainya partisipan merasa menjadi seorang remaja yang lebih kuat dalam
menghadapi masa depan (optimis)