CARA PENGATASAN MASALAH (COPING) PADA PASANGAN PERKAWINAN BERUSIA MUDA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang cara
pengatasan masalah (coping) pada pasangan perkawinan berusia muda.
Responden penelitian ini sebanyak 4 pasangan suami istri (8 responden) dengan
karakteristik sebagai berikut: pasangan yang menikah di bawah usia 20 tahun,
tingkat pendidikan minimal SMU atau masih kuliah dan tetap melanjutkan
kuliahnya atau bekerja, usia perkawinan 1-5 tahun. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan kuesioner tipe isian
pada saat wawancara berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan
tema dan sub tema. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa responden melakukan
cara pengatasan masalah (coping) cenderung ke Emotional Focused Coping
(EFC) lebih dulu yaitu mengalihkan masalah ke hal lain sebelum
menyelesaikannya seperti keluar rumah untuk refreshing, shalat dan berdoa,
berdiam diri dan menganggap masalah tidak ada dan tidur. Namun ada juga yang
berusaha untuk langsung mengatasi masalah menggunakan Problem Focused
Coping (PFC) yaitu berusaha untuk langsung menyelesaikannya dengan cara
mendiskusikan masalah dengan pasangannya atau justru dengan marah-marah.
Responden juga meminta pertolongan dari pihak lain untuk membantu mengatasi
masalah