HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN TINGKAT STRES PADA DEWASA AWAL KORBAN GHOSTING

Masa dewasa awal adalah masa terbentuknya kemandirian seorang individu secara pribadi dan ekonomi, seperti perkembangan karir, pemilihan pasangan hidup dan membangun keluarga. Self esteem adalah sikap positif atau negatif terhadap diri untuk merasa dirinya berharga dan rasa hormat terhadap diri sendiri. Stres adalah sejauhmana individu menilai suatu peristiwa dalam hidupnya sebagai suatu peristiwa stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self esteem dengan tingkat stres pada dewasa awal korban ghosting. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara self esteem dengan tingkat stres pada dewasa awal korban ghosting. Subjek dalam penelitian ini adalah 116 dewasa awal yang berusia 20 hingga 30 tahun dan merupakan korban ghosting. Pengambilan data menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale dan Perceived Stress Scale. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil analisis uji korelasi product moment pada penelitian ini menghasilkan nilai p<0,001 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara tingkat stres dengan self esteem pada dewasa awal korban ghosting. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Selain itu, diperoleh hasil koefisiensi determinasi R² = 0,504, artinya variabel self esteem mempengaruhi sebesar 50,4% dari keseluruhan varian pada variabel tingkat stres dan sisanya sebesar 49,6% disumbangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.