PERAN SOCIAL MEDIA ENGAGEMENT DAN FoMO (FEAR OF MISSING OUT) TERHADAP SOCIAL MEDIA ADDICTION PADA USIA DEWASA AWAL

Penggunaan internet, khususnya media sosial terus meningkat setiap tahunnya. Ini
karena media sosial menjadi kebutuhan umum dalam kehidupan sehari-hari akibat
manfaat yang diberikan. Kondisi ini berpotensi mendorong individu untuk
menggunakan media sosial secara berlebihan, sehingga meningkatkan kecenderungan
terhadap social media addiction. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peran social
media engagement dan FoMO terhadap social media addiction. Metode penelitian
yang digunakan kuantitatif non-eksperimen dengan teknik sampling purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis.
Jumlah subjek penelitian sebanyak 185, dengan rentang usia 18-33 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa social media engagement dan FoMO secara bersamasama dapat memprediksi social media addiction secara signifikan (R = 0.849,
F=235.851, p < 0.05). Secara individual, social media engagement (t =10.088, sig. =
0.000) dan FoMO (t=8.306, sig.=0.000) juga mampu memprediksi social media
addiction. Hasil ini menunjukkan bahwa social media engagement dan FoMO berperan
signifikan dalam meningkatkan social media addiction pada usia dewasa awal. Secara
terpisah social media engagement mampu meningkatkan social media addiction,
begitu juga peningkatan pada FoMO dapat meningkatkan social media addiction.