HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP KOHESIVITAS KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK IIA KUTOARJO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kohesivitas keluarga dan persepsi terhadap disiplin orang tua dengan kenakalan remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Ada hubungan negatif antara persepsi terhadap kohesivitas keluarga dengan kenakalan remaja; 2) Ada hubungan negatif antara persepsi terhadap disiplin orang tua dengan kenakalan remaja.
Subjek berjumlah 49 orang remaja berusia antara 12-21 tahun yang sedang menjalani hukuman pidana di LP Anak Kutoarjo. Subjek berjenis kelamin laki-laki, memiliki orang tua lengkap, dan sebelum masuk LP tinggal bersama orang tua. Data penelitian diambil dengan menggunakan Skala Kenakalan Remaja, Skala Persepsi terhadap Kohesivitas Keluarga dan Skala Persepsi terhadap Disiplin Orang Tua. Analisis data menggunakan metode analisis product moment dan analisis Regression.
Hasil korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi rxy = -0,560 (p<0,01) dan koefisien korelasi rx2y = -0,732 (p<0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara persepsi terhadap kohesivitas keluarga dan disiplin orang tua dengan kenakalan remaja, Dengan demikian, hipotesis satu dan dua diterima.
Dari analisis regresi diperoleh r²=0,546 yang berarti persepsi terhadap kohesivitas keluarga dan disiplin orang tua bersama-sama mempengaruhi kenakalan remaja dengan sumbangan efektif sebesar 54,6 %. Sumbangan efektif persepsi terhadap kohesivitas keluarga sebesar 1,1 % dan sumbangan efektif perepsi terhadap disiplin orang tua sebesar 53,5 %. Hasil analisis parsial persepsi terhadap kohesivitas keluarga dan kenakalan remaja dengan mengontrol persepsi terhadap disiplin orang tua menunjukkan r=-0,149 (p>0,01). Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kohesivitas keluarga dan kenakalan remaja. Hasil korelasi parsial antara persepsi tarhadap disiplin orang tua dan kenakalan remaja dengan mengontrol persepsi terhadap kohesivitas keluarga menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan r=-0,582 (p<0,01). Berdasarkan analisis parsial di atas, terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam analisis regresi pada penelitian ini.