HUBUNGAN ANTARA PROBLEM FOCUSED COPING DENGAN KECENDERUNGAN BUNUH DIRI PADA REMAJA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara
problem focused coping dengan kecenderungan bunuh diri pada remaja. Hipotesis
yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara problem focused coping dengan
kecenderungan bunuh diri pada remaja. Semakin tinggi problem focused coping
yang dimiliki remaja maka semakin rendah kecenderungan bunuh diri yang
dimiliki, sebaliknya semakin rendah problem focused coping pada remaja maka
semakin tinggi kecenderungan bunuh diri yang dimiliki remaja.
Subjek penelitian ini adalah 40 orang mahasiswa Wangsa Manggala yang
berusia 18 – 21 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Skala problem focused coping dan Skala kecenderungan
bunuh diri. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang
sangat signifikan antara problem focused coping dengan kecenderungan bunuh
diri dengan koefisien korelasi rxy= -0,613 dengan p<0,01. Problem focused coping
memberikan sumbangan terhadap penurunan kecenderungan bunuh diri sebesar
37,5% dan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan bunuh
diri pada remaja yaitu sebesar 62,5%.