TOXIC RELATIONSHIP PADA REMAJA YANG BERPACARAN

Kerap terjadi kasus toxic relationship pada remaja yang mengakibatkan dirinya menjadi trauma, stres, depresi, kecemasan, hingga bunuh diri. Remaja dengan kondisi seperti ini yang terus-menerus mempertahankan dampak negatif dari toxic relationship, dapat mempengaruhi kondisi mental dan psikisnya dalam setiap perkembangan kehidupan tingkah lakunya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran toxic relationship yang terjadi pada remaja yang berpacaran di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Partisipan dalam penelitian merupakan dua remaja putri korban toxic relationship yang berusia 21 tahun. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Validitas dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yaitu dengan menggunakan multimethode seperti wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua partisipan yang sedang mengalami hubungan yang beracun memiliki bentuk kekerasan dalam pacaran, faktor yang mendukung partisipan bertahan dalam hubungan yang toxic, hingga dampak yang timbul dari toxic relationship. Masih adanya rasa sayang, cinta, serta takut kehilangan pasangan merupakan salah satu alasan untuk bertahan di dalam hubungan yang toxic. Secara umum, kedua partisipan memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi hubungannya yang toxic.