HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA REMAJA AKHIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup hedonis dengan kebermaknaan hidup pada remaja akhir. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara gaya hidup hedonis dengan kebermaknaan hidup pada remaja akhir. Penelitian dilakukan pada 55 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta dengan karakteristik berada dalam masa remaja akhir (19-22 tahun) dan merupakan mahasiswa aktif. Data penelitian diungkap dengan Skala Kebermaknaan Hidup dan Skala Gaya Hidup Hedonis. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Berdasarkan analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,693 (p<0,01), sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara gaya hidup hedonis dengan kebermaknaan hidup pada remaja akhir. Semakin tinggi gaya hidup hedonis, maka semakin rendah kebermaknaan hidup. Sebaliknya, semakin rendah gaya hidup hedonis, maka semakin tinggi kebermaknaan hidup. Sumbangan gaya hidup hedonis terhadap kebermaknaan hidup sebesar 48,10% berarti 51,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini.