HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE (KECERDASAN MENGATASI KESULITAN) DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara
adversity intelligence dengan stres kerja pada karyawan bagian pemasaran.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif
antara adversity intelligence dengan stres kerja pada karyawan bagian pemasaran.
Semakin tinggi adversity intelligence yang dimiliki karyawan bagian pemasaran
maka semakin positif stres kerja yang dialami karyawan bagian pemasaran.
Sebaliknya, semakin rendah adversity intelligence yang dimiliki karyawan bagian
pemasaran maka semakin negatif stres kerja yang dialami karyawan bagian
pemasaran
Subjek dalam penelitian ini sejumlah 55 orang karyawan bagian
pemasaran di 14 tempat penjualan (dealer) pada empat perusahaan sepeda motor,
yaitu: Yamaha, Honda, Suzuki dan Kawasaki di Yogyakarta. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Skala Stres Kerja
dan Skala Adversity Intelligence. Metode analisis data yang digunakan adalah
korelasi Product Moment.
Hasil analisis korelasi Product Moment dari Pearsons menunjukkan
koefisien korelasi sebesar rxy -0,811 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif yang signifikan antara adversity intelligence dengan
stres kerja pada karyawan bagian pemasaran. Berarti hipotesis diterima. Dalam
penelitian ini adversity intelligence memberikan sumbangan terhadap stres kerja
sebesar 65,8 %, dan mempunyai arti bahwa adversity intelligence merupakan
faktor penting yang perlu diperhatikan dalam mempengaruhi stres kerja. Hal
tersebut juga memberikan gambaran bahwa masih terdapat faktor lain sebesar
34,2 % yang mempengaruhi stres kerja.