HUBUNGAN ANTARA FANATISME DAN AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL PADA PENGGEMAR BULUTANGKIS

Penggemar bulutangkis terkenal dengan dedikasinya yang tinggi dalam memberikan
dukungan kepada pemain idola. Para penggemar tidak hanya datang untuk pemain Indonesia saja,
para pemain asingpun juga mendapat dukungan dari para penggemar mereka. Adanya media sosial
membuat para penggemar seperti tidak berjarak dengan idola. Penggemar mampu memberikan
dukungan kepada para atlet secara langsung melalui media sosial. Namun, para penggemar bisa
bertindak sebaliknya saat atlet yang mereka idolakan tidak sesuai dengan harapan yang mereka
inginkan. Para penggemar bisa memberikan komentar negatif kepada para atlet melalui media sosial
masing masing. Komentar negative yang dikirim penggemar inilah yang memicu terjadinya agresi
verbal.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Teknik analisis
korelasi product moment dari Pearson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar bulutangkis di media sosial. Subjek penelitian ini
adalah penggemar bulutangkis yang aktif di media sosial serta mengikuti perkembangan bulutangkis
di media sosial. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan memilih sampel diantara
populasi yang sesuai dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan oleh peneliti dengan jumlah
sampel sebanyak 116 responden.
Hasil yang diperoleh dari analisis penelitian menunjukkan koefisien korelasi yang diperoleh
adalah 0,272 dengan nilai p = 0,003 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi
yang positif dan signifikan antara fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar bulutangkis di
media sosial.