KINERJA REPRODUKSI SAPI LOKAL BIBIT PADA PETERNAK RAKYAT DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang memiliki komoditi sapi
potong lokal yang terbilang cukup banyak dan termasuk sebagai salah satu tempat
pusat pengembangan bibit sapi lokal Indonesia dalam menunjang percepatan
program swasembada daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
reproduksi dan angka efisien reproduksi sapi lokal bibit yang ada di wilayah
Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survey dengan wawancara dengan peternak dan melakukan pengamatan secara
langsung. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 71 responden,
dengan jumlah induk sapi 199 ekor yang merupakan induk sapi jenis PO. Data
yang diambil meliputi karakteristik responden dan kinerja reproduksi yang
meliputi umur birahi pertama, selang waktu birahi, umur kawin pertama, post
partum estrus, post partum matting, service per conception, calving interval, dan
umur sapih. Dari data yang diperoleh ditabulasikan kemudian dihitung rata-rata,
standar deviasi dan persentasenya. Hasil penelitian untuk kinerja reproduksi sapi
lokal bibit pada peternak rakyat di Kabupaten Gunungkidul berturut-turut
menunjukkan birahi pertama adalah 24,32±4,37 bulan. Siklus birahi 20,54±0,71
hari. Umur kawin pertama 24,64±4,23 bulan. Post partum estrus 5,97±1,5 bulan.
Post partum matting 6,15±1,54 bulan. Service per conception 2,09±0,38. Calving
interval 14,49±1,45 bulan. Umur sapih 5,30±1,20 bulan. Disimpulkan bahwa
kinerja reproduksi sapi lokal bibit pada peternak rakyat di Kabupaten
Gunungkidul sudah cukup baik dengan efisiensi reproduksi adalah ±60%.
(Kata kunci : Sapi lokal bibit, Kinerja Reproduksi, Peternak, Kabupaten
Gunungkidul)