RESILIENSI PADA REMAJA BERPRESTASI KORBAN KDRT

Kekerasan dalam rumah tangga menjadi salah satu fenomena yang menjamur di masyarakat. Adanya peningkatan korban kekerasan yang semakin meningkat tidak hanya terjadi pada kaum istri saja, akan tetapi anak juga menjadi sasaran pelaku kekerasan. Berbagai dampak negatif yang timbul akibat kekerasan harus dialami oleh anak korban kekerasan. Akan tetapi, ada beberapa anak korban kekerasan yang masih dapat berprestasi di tengah situasi dan kondisi kekerasan dalam rumah tangga. Untuk dapat tetap berprestasi dalam kondisi tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh faktor keberuntungan tetapi ada kemampuan tertentu di dalamnya yaitu resiliensi.
Tujuan penelitian ini memberikan gambaran bagaimana resiliensi pada remaja berprestasi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus, dengan jumlah sampel adalah 2 orang yaitu remaja berprestasi korban kekerasan dalam rumah tangga. Dengan metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi dengan alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kedua partisipan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga mampu bangkit dari keterpurukan dengan mampu menerima segala kondisi yang terjadi pada diri partisipan. Adanya harapan, kualitas penghayatan hidup, dan dimensi religiusitas membantu menemukan tujuan dan makna dalam hidup. Membulatkan tekad untuk mencapai tujuan dan menjadikan keterbatasan sebagai tantangan. Adanya kemampuan lain yaitu daya saing yang mampu membuat partisipan tetap berprestasi di tengah keterbatasan kondisi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua partisipan mampu tetap berprestasi di tengah kondisi kekerasan dengan adanya kemampuan resiliensi dan daya saing. Dimensi religiusitas mampu membantu kedua partisipan untuk menerima kondisi kekerasan dan membantu menemukan makna.

Kata kunci : Resiliensi, berprestasi, kekerasan