Mulyani, Tri (2018) GAYA KOMUNIKASI PADA KOMUNITAS SENI DEAF ART COMMUNITY (DAC) DI YOGYAKARTA (STUDI DESKRIPTIF GAYA KOMUNIKASI PENYANDANG DIFABEL (DEFFERENT ABILITIES PEOPLE) TULI 2017) NOVEMBER 2017 – JANUARI 2018. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
ABSTRAK PDF.pdf
Download (169kB) | Preview
BAB I.pdf
Download (236kB) | Preview
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (645kB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (321kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (884kB)
BAB V.pdf
Download (156kB) | Preview
COVER & LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Deaf art community (DAC) merupakan sebuah komunitas yang didirikan atas dasar pemikiran anak – anak tuli yang ingin mengembangkan bakat dalam diri mereka lewat bidang seni. Pengurus dan anggota yang ada di Deaf art community (DAC) ini anak – anak yang tuli, walaupun tuli mereka memiliki semangat yang tinggi dalam mewujudkan impian mereka. Hal tersebut tidak lepas dari interaksi dan komunikasi yang selalu mereka terapkan agar bisa saling bertukar informasi kepada teman – teman baik didalam komunitas ataupun teman – teman diluar komunitas. Penelitian ini dilakukan untuk bertujuan mengetahui bagaimana gaya komunikasi pada komunitas seni Deaf art community (DAC) di Yogyakarta yang dilaksanakan pada bulan november 2017 sampai dengan januari 2018.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif dikarenakan semua data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan kutipan yang berasal dari hasil naskah wawancara, dan observasi dilapangan. Hal tersebut dikarena adanya penerapan metode kualitatif yang merupakan hasil dari data dilapangan dan pengamatan yang dilakukan. Analisis dalam penulisan skripsi ini menggunakan teori inetraksionisme simbolis dari George Herbert Mead sebagai penggagas dari interaksi simbolik yang memahami bahwa manusia tidak lepas dari sikap dan perilaku dalam berinteraksi.
Gaya komunikasi yang digunakan pada komunita seni Deaf art community (DAC) di Yogyakarta ini menggunakan komunikasi nonverbal yang melibat bahasa tubuh (kinesik), proksemik atau jarak, paralinguistik, dan bahasa isyarat yang menjadi bahasa ibu bagi mereka anak – anak tuli. Untuk dapat mengetahui gaya komunikasi pada komunitas seni Deaf art community (DAC) tersebut terdapat tiga konsep yang diterapkan oleh George Herbert Mead yang mengemukakan teori interkasi simbolik yaitu melalui pikiran, diri sendiri dan masyarakat. Dengan adanya gaya komunikasi yang telah diterapkan oleh anggota komunitas seni Deaf art community (DAC) ini, guna mempermudah orang – orang ataupun masyarakat umum untuk berkomunikasi kepada mereka anak – anak tuli.
Kata kunci : komunikasi nonverbal, isyarat dan Deaf.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/Lokasi Hardcopy: | Kristina Andryani, S.Sos., M.Ikom |
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Ilmu Komunikasi UMBY |
Date Deposited: | 14 Aug 2018 10:45 |
Last Modified: | 18 Aug 2022 03:59 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/3126 |