PSYCHOLOGICAL WELL-BEING CAREGIVER INSAN PASCA STROKE

Angka kejadian penyakit stroke terus meningkat, hasil Rikesdas tahun 2013 menunjukan prevalensi stroke mengalami peningkatan dari 8,3 per 1000 penduduk (2007) menjadi 12,1 per 1000 penduduk (2013). Individu yang mengalami suatu keadaan setelah terdiagnosa stroke disebut insan pasca stroke (Feigin, 2004). Keterbatasan fisik dan mental yang dialami insan pasca stroke mengharuskan insan pasca stroke bergantung dengan orang lain. Menghadapi kondisi tersebut, peran keluarga dan orang-orang terdekat sangat penting agar insan pasca stroke dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan baik (Lingga, 2013). Julianti (2013) menyebutkan bahwa caregiver mengalami pengalaman positif maupun pengalaman negatif, pengalaman negatif yang dialami caregiver adalah perubahan keluarga dan perasaan sedih karena perubahan emosional dan perilaku pasien. Hal tersebut dapat mempengaruhi psychological well-being caregiver yang berdampak pada kesehatan caregiver dan kesehatan IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana psychological well-being caregiver insan pasca stroke. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian adalah tiga anggota keluarga yang menjadi caregiver utama insan pasca stroke. Hasil penelitian menunjukkan psychological well-being caregiver IPS belum sepenuhnya tercapai, dua partisipan memiliki otonomi yang rendah. Sedangkan satu partisipan lainnya memiliki hubungan yang tidak baik dengan IPS, otonomi yang rendah, serta penguasaan lingkungan dan pertumbuhan pribadi yang rendah.

Kata Kunci: Kesejahteraan psikologis, caregiver, stroke